Aku bahkan belum sempat, menata hatiku kembali. Memang sekarang keadaannya pun telah berbeda. Lambat laun aku mulai mengerti dan menyadari. Aku tak ingin menjadi peran antagonis pada hidupmu, irasional. Aku akan berusaha untuk merelakanmu. Dengan siapa pun, yang kamu mau. Aku akan mendoakan yang terbaik untukmu. Hanya saja, orang baru yang sudah kudamba pun baru saja merusak hatiku yang belum tertambal rapi. Awalnya memang dialah yang menyambung retak demi retak. Dia jugalah penyebab tawa dan senyumku akhir-akhir ini. Aku menginginkannya mengganti kedudukanmu, irasional. Bukannya apa tetapi aku pun butuh seseorang sepertinya, yang bersamanya lah aku menjadi lebih baik.
Postingan
Menampilkan postingan dari Maret, 2014