Jendela #3
Jendela di depanku memberi pemandangan yang sudah kulihat sejak 18 tahun lalu. Pagar yang sekarang berwarna merah, di bawahnya ada Bunga Desember yang merekah hanya tiap Desember tiba. Pohon mangga yang tidak pernah berbuah, ranting-ranting pohon anggur yang tak lagi dirawat, bunga-bunga anggrek ibu yang dibiarkan terbengkalai. Pohon cabai dan daun pandan yang siap dipetik kala dibutuhkan. Juga kucing-kucing liar yang gemar mengeong meminta makan. Klakson mobil tetangga kerap terdengar disertai lolongan anjing mereka yang senang pemiliknya datang. Tangisan bayi tetangga dan gelak tawanya yang kadang menghibur saat pikiran terasa penat. Kamu tau,irasional? Aku terus menulis tentangmu. Bahkan dengan kalimat-kalimat yang jelas tidak ada sangkut pautnya denganmu, tetap kamu yang tertera jelas di otakku.