Patah Hati yang Nggak Patah-Patah Amat
Selamat malam:) sedang di parkiran rest area tol dengan kepala yang super penuh kepikiran macam-macam. Beberapa bulan lalu seseorang yang masih stranger, bilang sama temenku he adore me so much. Then we got close after that. Dan...minggu lalu mungkin, i just know he went out with another girl. Hehe. Kenapa ya? Was i not good enough? Was i that bad? Semua pikiran itu langsung muter-muter di kepala sesaat setelah aku lihat fotonya di sosial media. Dan bertahan nggak lama, 1-2 hari mungkin. Sampai aku sadar, he was not good enough. He was. Not me. Berusaha berfikir se positif mungkin supaya self esteem dan insecurities ngga semakin merajalela. Di umur segini, aku nggak lagi patah hati terus marah-marah mendoakan yang jelek. Kayak hal-hal seperti itu malah pengaruh sama kepercayaan diri dan pikiran kita sendiri. And i don't want that. Aku sudah pernah hampir gila satu tahun karena patah hati dan thats teach me a lot. Aku waktu itu adalah aku yang moodnya bisa berubah dalam itungan jam