Aku cukup melihatmu sejenak. Berdua saja, walau diam. Merasakan adamu di sampingku. Menatap awan yang sama, merasa angin yang sama. Aku cukup mengetahui kabarmu dari media sosial. Dengan menebak-nebak maksud dari apa yang kamu utarakan. Jika kamu bertanya, apakah aku rindu padamu? Tidak. Aku melihatmu setiap kali aku duduk diam dan mendengar beberapa lagu favoritku. Aku melihatmu setiap membaca novel lama yang sudah ku hafal jalan ceritanya. Jika kamu bertanya, apakah aku masih mengingatmu? Tidak. Kamu selalu ada saat kedua mulutku merapalkan doa seusai sholat. Kamu selalu ada setiap aku mencoba menulis. Jika kamu bertanya, apakah aku memintamu kembali? Tidak. Kamu pasti kembali entah kenapa dan apa yang ada di pikiranmu. Irasional, bukan?
SOCIAL MEDIA 101
Hello, well, i decided to write some tips for you all because ide buat ngarang lama datengnya, dan saya tahu kalian mulai bosan membaca cerita hidup sehari-hari saya. Sooooo here we go... Well, jaman sekarang siapaaaa yang nggak punya medsos (media sosial)? Banyak anak baru lahir sudah dibikinkan akun instagram demi menyimpan username nya agar nggak diambil orang lain. Isinya pun masih foto bayik-bayik lucu gemash. Yaaah walaupun yang mengoperasikan masih orang tuanya, tapi pasti bakal dikasih ke anak tersebut kan. Saya rasa semua orang dari yang muda sampai oma opa punya medsos semua, at least one of those. Yaaah, namanya juga teknologi, siapa yang bisa melawan. Tapi yang saya pingin bahas adalah bagaimana ber sosial media di umur segini ini. Umur nanggung. Yang pertama adalah, jangan mudah percaya dengan apapun yang kamu lihat di medsos. Kayak ada yang bawel banget di medsos, tapi kalau ketemu awkward bukan main. Tapi ya memang pencitraan sangat dibutuhkan di medsos. Maksudnya kaya...
Komentar
Posting Komentar