Malam sudah gelap gulita saat aku sampai rumah hari ini. Semua sudah berada di tempat hangatnya masing-masing, kucingku pun. Energi sudah habis, terlalu banyak tertawa dan berteriak-teriak. Tapi tetap, telingaku yang banyak bekerja sejak siang tadi. Mendengarkan cerita ini, cerita itu, tentang dia, tentang dia yang lain, semuanya. Kamu tahu, akhir-akhir ini aku lebih memilih menjadi seorang pendengar. Itu hal yang baik, bukan? Kamu masih ingat bagaimana aku yang dulu rajin sekali bercerita bagaimana keseharianku, apa yang kurasakan pada saat itu? Dan sekarang aku sangat amat menikmati peran menjadi seorang pendengar, dan berusaha menjadi telinga terbaik bagi semua orang. Hal yang bagus kan? Tapi, apa kamu tahu alasan mengapa aku memilih untuk tidak banyak bercerita?
Karena tidak ada yang bisa kubicarakan selainmu. Irasional, bukan?
SOCIAL MEDIA 101
Hello, well, i decided to write some tips for you all because ide buat ngarang lama datengnya, dan saya tahu kalian mulai bosan membaca cerita hidup sehari-hari saya. Sooooo here we go... Well, jaman sekarang siapaaaa yang nggak punya medsos (media sosial)? Banyak anak baru lahir sudah dibikinkan akun instagram demi menyimpan username nya agar nggak diambil orang lain. Isinya pun masih foto bayik-bayik lucu gemash. Yaaah walaupun yang mengoperasikan masih orang tuanya, tapi pasti bakal dikasih ke anak tersebut kan. Saya rasa semua orang dari yang muda sampai oma opa punya medsos semua, at least one of those. Yaaah, namanya juga teknologi, siapa yang bisa melawan. Tapi yang saya pingin bahas adalah bagaimana ber sosial media di umur segini ini. Umur nanggung. Yang pertama adalah, jangan mudah percaya dengan apapun yang kamu lihat di medsos. Kayak ada yang bawel banget di medsos, tapi kalau ketemu awkward bukan main. Tapi ya memang pencitraan sangat dibutuhkan di medsos. Maksudnya kaya...
Komentar
Posting Komentar