Menyangkut di rumah saja.

Selamat pagi!
Akhirnya setelah berbulan-bulan hectic dan tidak menemukan mood untuk menulis, i'm here! Sudah bulan Mei, ya? Cepat sekali. Jadi gimana? Rencana apa saja yang sudah buyar di paruh pertama 2020? Hehe. Kemarin Januari kan aku bilang ya, jadi bulan awalan untuk semua rencanaku di 2020. Alhamdulillah berjalan cukup lancar dan chill sampai BAAAAAM pertengahan Maret. Kampus ditutup, karantina di rumah sejauh ini sudah 2 bulan hahahahehehe. Buyarrrrrr itu semua rencana-rencana, mau penelitian ke sini, ke situ, bulan ini, tanggal ini, bubar jalan. Mau marah dan menyerah tapi ya bukan salah siapa-siapa....... It's just the earth need to slow itself down. Dan otomatis, hidup semua orang juga menjadi slow down dan less hectic. Kalau dipikir-pikir ya sejak akhir tahun lalu sampai ya sebelum pandemi ini, hectic banget. Kayak harus mengejar semua rencana supaya bisa ter realisasi, jadi suka lupa live in the moment. Yaudah deh jadi sekarang disuruh live in the moment sama dunia. Kalau dipikir-pikir ya, cepat banget tahun ini. Kayak baru kemarin aku seminar proposal dan ribet-ribet mengurus semuanya, eeeh seminggu kemudian kampus udah di lockdown. Dan semua-muanya jadi via daring. God bless me karena sempat seminar untungnya, huhuhu bersyukur sekali.

Jadi, sudah berapa lama kalian di rumah saja? Hehe aku sudah dua bulan lebih dan mulai gila. Sebenarnya karena di rumah terus jadinya overthinking itu makin-makin. Kayak dikejar waktu untuk segera menyelesaikan tanggungan, tapi ya nggak bisa ngapa-ngapain untuk bergerak maju. Terus ya rutinitas hampir sama setiap hari, yaaah gimana caranya supanya tetap waras ini sangat penting sih. Aku yakin semua orang punya concern masing-masing sih saat pandemi ini. Apa yang dikhawatirkan masing-masing orang pasti berbeda dan sangat amat wajar kalau khawatir, overthinking dan wajar juga kalau tidak bisa berbuat apa-apa menyangkut kekhawatiran itu. Jadinya tidak produktif pun wajar banget, karena ya orang tuh nggak bisa diukur dari produktifitasnya. Produktif bukan berarti the good one, dan tidak produktif bukan the bad one too. Akupun rasanya mau lanjut ngerjain ini yaAllah susah banget nggak nemu-nemu niatnya, tapi begitu ingat sudah Mei langsung panik, tapi ya tetep chill main thesims haha. Ohya ohya, mau cerita, waktu awal-awal diumumkan untuk di rumah saja, dan karantina di rumah, aku sempat demam dan batuk-batuk semingguan lebih, takut nggak? Takut banget. Itu satu atau dua minggu setelah kampus tutup dan sebagainya kayaknya aku lupa juga persisnya. Tapi yang jelas aku bener-bener tepar, itungannya jarang demam tapi waktu itu demam lumayan tinggi sampai mengigau tiap tidur, aku nggak pernah begitu sebelumnya. Asli takut banget, takut juga kalau kena ke keluarga di rumah. Tapiii tapi tapi, akupun yakin kalau aku nggak terpapar karena posisinya saat itu sudah 2 minggu di rumah. Dan iya benar, seminggu setelah sakit pun udah sehat dan segar lagi kayak yang nggak habis sakit. Terus karena apa dong kemarin? Nah aku baca salah satu tweet dokter gitu, yang memang mewajarkan kalau tiba-tiba terasa gejala setelah membaca berita mengenai pandemi ini. Tapi bukan berarti terpapar, it's just our mind, yang pada intinya aku ambil kesimpulan bahwa nggak boleh terlalu banyak menerima informasi dari berita-berita juga, karena ya itu tadi nanti ada apaaaa gitu part of our body yang merespons dari otak kita jadinya sakit begicuuu, jelasnya aku lupa jujur hehe, mungkin bisa dicari-cari aja infonya di twitter atau web pasti ada. Tapi alhamdulillah juga sekarang sudah segar bugar berpuasa dengan tenang.

Terus juga suka banget lihat orang-orang di sosmed waktu karantina pada mencoba hal baru, bertanam, masak-masak, bikin-bikin DIY dan sebagainya. Seruuuu! Dan good thing nya jadi bisa melakukan hobi yang selama ini nggak sempat dilakukan. Cuma ada satu hal aja nih, yang susah banget untuk dikurangi...yaitu....MAIN HAPE. Asli siapa aja yang selama karantina jadi pegang hape terus karena nggak tau mau ngapain lagi.....me too, me too. Tapi aku rasa pun bosan juga main hape, kayak mau melakukan hal lain selain pegang hape, akhirnya sampai mengakali dengan nge-charge hape yang jauh sementara aku melakukan hal lain, dan jangan lupa di silent. Lumayan ngaruh teman-teman! Bisa dicoba kalau ingin menghindari hape haha. Baiklah, sebenarnya ingin bahas overthinking dan insecure dan anxiety dan lain-lainnya tapi sepertinya nanti aja ya di postingan lain. Jadi, kita akhiri sajaaa, selamat di rumah saja untuk semuanya, please be safe, ngga usah sok-sok masuk ke keramaian, you might be okay and healty, but the people around you isn't. Tetap jangan lupa cuci tangan dan pakai masker, semoga semua ini segera berakhir dan hidup normal kembali. Stay safe, miss y'all!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)