Update 2020

Selamat siang! Sudah agustus tiba-tiba, terakhir cerita di sini Mei. Tapi berasanya kayak udah 3 tahun ga selesai-selesai padahal setahun aja belum. 2020 berat. Iya. Semuanya merasa begitu. This year should be my last year on college. Datang ke semua sidang teman-teman, memberi selamat, memberi hadiah, kado, berfoto, makan-makan setelahnya. Datang ke kampus ini, kampus itu, senang-senang. Juga berpamitan dengan semua teman-teman yang harus kembali ke rumahnya, wish them well on their next phase. Berfoto untuk kenang-kenangan. But it's all gone. My last year in college should be the year that i can remember forever. And yes, i remember it forever. As the hardest year i've ever lived. Kalau diingat-ingat sedih banget. Nggak bisa pamit ke teman-teman, semuanya kembali sendiri-sendiri tanpa ada yang mengantar. Nggak bisa datang dan memberi semangat untuk sidang akhir teman-teman, semuanya melakukan sendirian, menguatkan diri sendiri di depan layar komputer. Sedih. Seharusnya sekarang sedang liburan bareng teman-teman melepaskan stress setelah pusing berkutat dengan skripsi, atau sedang ada di cafe mengobrol dan berpamitan dengan teman-teman yang harus pulang ke rumah. Atau sedang duduk di depan ruang sidang menguatkan teman-teman yang menunggu hasil sidang keluar. Masih inget banget 5 hari setelah seminar proposal. That was the day when everything happen for real. Kampus ditutup, semua rencana harus buyar dan harus cari plan B,C,D,E,F,G dengan segera. Where should i start, ya. Skripsiku mungkin, salah satu yang harus dirombak karena pandemi. I was crazy thinking that my essay will never be done karena nggak bisa lanjut penelitian. But God bless me, karena dosen pembimbingku bisa cari jalan keluar dan punya kontak orang-orang yang harus ku hubungi untuk penelitian. Walaupun harus ada beberapa narasumber yang ditwist, kayak aku meneliti partisipasi masyarakat tapi aku nggak bisa menghubungi masyarakat, jadilah diputer menjadi wawancara wisatawan. Nggak nyambung, tapi lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Sebulan penelitian daring, cuma via telepon dan chat-chat wa. Pake ada acara salah dikasih nomor, jadi aku ngobrol dengan narasumber yang salah. Terus ada juga narasumber yang nggak merespon. Dan drama-drama lainnya. Sampaaaai waktu ramadhan, dan dosen pembimbing nggak menerima bimbingan. Off lagi kita sebulan. Overthinking semakin gak karuan melihat temen-temen banyak yang sudah beres, ditambah nggak bisa kemana-mana. Udah hampir gila. Terus akhirnya setelah puasaan, lebaran beres, langsung bimbingan daaaaan waktu untuk daftar sidang terakhir semester ini tinggal kurang lebih 2 minggu lagi, dengan posisi bab 4-5 ku mentah, dan segala pernak-pernik halaman, lampiran belum beres sama sekali. Nggak panik sama sekali kok, nggak, blas. Cuma nangis aja :)))) Dan akhirnya diberi 4 hari untuk menyelesaikan dari cover sampai ke lampiran. Tak ulangi, 4 hari. Dengan pikiran optimis bisa, langsung ngerjain lah kita , hari pertama dari jam 10 pagi sampai jam 9 malem, hari kedua darah rendah kumat. Berdiri aja nggak bisa, udah kleyengan sampai cuma bisa tiduran dan duduk. Overthinking? Jelas. Takut nggak nutut, takut nggak memberikan yang terbaik, takut mengecewakan banyak orang, takut skripsi nggak layak dan sebagainya. Tapi yaudah, nggak ada yang bisa dilakukan selain dikerjakan, there's no other choice. Sampai 2 hari sebelum pendaftaran ditutup, akhirnya bisa daftar dengan kepercayaan diri cuma 10 persen. Aahahahah. Aku yaaaaaaakin seyakin yakinnya bahwa revisi pasti banyak. Dan yaudah aku menyiapkan diri aja untuk ngerjain. Akhirnya setelah drama-drama format sidang yang berubah, harus nunggu 3 minggu, dll dll dkk dkk. Beres juga semuanya keluar nilai dengan revisi yang hmm banyak ahahah. That was the day i finally can sleep well without waking up in the middle of the night. 14 Juli. I remember it clearly, bcs that day have another meaning for me back then in 2012-ish. Tanggal itu di mana revisi selesai, nilai keluar, form-form beres. Happy yet confused what i need to do next hahahah. Yaah begitu lah intinya drama skripsi di jaman-jaman pandemi gini. I will surely forever remember it. Terus selain perkara skripsi, di rumah aja ini yang jelas bikin ingin do something useful, tapi mau ngapa-ngapain juga susah yakan. Akhirnya memutuskan untuk berbisnis lagi. Now i'm back with my scented candle. Kenapa jualan scented candle? Karenaaaa aku menyadari bahwa scented candle ini baguuuuus banget dan bisa bikin enak suasana ruangan aja, tapi kok yaaa harganya itu ngga masuk akal. Mahal sis. Akhirnya aku memutar otak untuk jualan dengan harga yang terjangkau tapi kualitas juga tetep bagus, setelah trial dan error berkali-kali lahirlah romanc.co anakku yang ngerjainnya passionate banget, dengan dibantu orang-orang yang berpengalaman juga. Sangat senang dalam pengerjaan romanc ini, karena ya itu tadi timnya menyenangkan dan profesional, bekerja sambil senang-senang. Happy. Teruuuus apalagi ya yang perlu diceritakan.... There's nothing more i do in this tiny house, paling ya cuma download the sims untuk mendukung pengangguranku. Last, i wish you all-yang masih membaca tulisan-tulisanku ini- a good year ahead, just take this year as a rest year. I wish all of your plans and goals will successfully reached. Stay safe and sane, i know it's hard but you are not alone. Missing you guys a lot!

Komentar

  1. Silau sama backgroudnya..https://files.appsgeyser.com/INFO%20ID_12895166.apk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)