Perkara self-worth lalalala

Selamat pagi! Jadi pagi-pagi gini sebenernya mau ngurusin kerjaan konten dan lain-lain tapi kok masih belum panas otaknya, jadi yaudah kayaknya harus menata-nata yang ada di otak dulu dengan nulis ini. Sekaraaaang tiba-tiba udah awal Juli, wow, 2022 udah setengah jalan dan habis ini UAS terus masuk semester baru yang which is harus mulai berurusan lagi dengan proposal dan tetek bengeknya. Yuk bisa yuk ahahah kan pingin segera lulus ini ceritanya. Oke, terus akhir-akhir ini udah kuliah hybird yang ternyata menyenangkan juga kembali ke kampus, kuliah, ngobrol-ngobrol di jam kosong, gofood makanan, seru sihhh walaupun jadi yang paling muda ternyata masih asik juga ngobrol sama ibu-ibu yang nggak mau dipanggil ibu. Dan jujur bisa belajar buuuuwanyak banget dari mereka, banyak yang mereka cerita kalo jangan cepet-cepet menikah, terus mereka bilang jangan ini jangan itu, dan mereka juga respect banget sama pandangan-pandanganku, pendapatku, nggak memaksakan apa yang mereka yakini ke aku. Jadi merasa punya buanyak kakak perempuan baru ahahaha. Kalo yang cowok-cowok mah, seneng kali ya ada cewek masih kecil lagi jadi digudoi terus tapi nggak di tahap yang annoying juga sih, yaaa standar lah. Tapi menyenangkan juga ada di lingkungan yang jauh berbeda dengan lingkunganku biasanya, bisa belajar juga gimana cara menghadapi mereka, ngobrol sama mereka. Seru!
Oke, jadi menurut judul post ini hari ini kita akan membahas self worth. Aku baru sadar beberapa minggu terakhiran ini bahwa sebenernya self worth ini diciptakan oleh diri kita sendiri dan imbasnya bener-bener bagus. Kalo kita tahu worth kita dimana, apa dan seberapa, we will never let anyone bring us down, atau bahkan kita udah nggak mendengarkan tuh omongan-omongan jelek tentang kita ya karena kita paham dan sadar kalo kita nggak seperti yang mereka omongkan. Masalahnya, kesadaran atas self worth kita sendiri ini yang cukup sulit, karena entah kenapa kita suka sungkan dan malu-malu padahal kan emang kita bisa dan mampu yah kenapa harus sungkan sama diri sendiri? Misal nih, banyak orang cerita dan curhat-curhat persoalan apapun ke kita, bahkan orang yang baru kita kenal sebentar udah open up ke kita, berarti kita adalah seorang yang bisa bikin orang lain percaya dan nyaman, kita punya kemampuan buat menjadi pendengar yang sangat baik, terus apa kita sadar kalo ini adalah salah satu bentuk "worth" kita? Kebanyakan enggak sih. Terus kalo dari sisi akademis, kita punya IP yang bagus di atas 3,5 terus kebanyakan pasti akan merendah dan bilang ah nggak biasa aja, lumayan aja itu gak bagus-bagus amat. Hoi, itu bagus! That's your worth, which means you're pretty smart girl. Plis sekali-sekali apalagi di masa-masa kamu sedang minder dan merasa down, ingat-ingat apa "worth"mu, apa yang bisa dibanggakan dari kamu, dan lakukan. Banggalah dengan dirimu sendiri. I'm pretty sure everybody have their own worth, nggak ada orang yang bener-bener nggak baik semua itu nggak ada, pasti ada minimal 1 hal yang bisa dibanggakan dari diri kamu sendiri. The thing is, kadang yang membuat kita lupa atau merasa nggak memiliki self worth itu adalah faktor-faktor eksternal, which is orang lain. Pengalamanku sendiri, aku bertahun-tahun merasa nggak pantas dapat perhatian, nggak pantas diperjuangkan, cuma karena satu orang yang berlaku demikian ke aku. Padahal waktu itu seharusnya I know my worth, tapi pengetahuan tentang hal-hal ini di jaman itu belum se marak sekarang. Ketika sekarang i'm with the right person, aku sadar dan tahu apa worthku sehingga i won't let anyone drag me down. Dan dari sini pun akhirnya nggak ada yang membuatku mempertanyakan "worth"ku lagi, karena aku sadar dan orang-orang di sekitarku pun sadar dengan hal itu. Well, it's not a short and simple journey, tho. It's a longggg rough road to be in this state now. Tapi yah aku bersyukurnya semakin kesini, aku bisa semakin chill dan stabil, it's a good news, right? Oke lah the point is, we all should aware of our self-worth, so we won't let anyone make us down! Tidak mudah memang, tapi take your time and try to work it out!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)