Aisyah's Safe Place

Selamat malam:) baru sempat ngepost. Yailaaah baru sempat kayak sibuk-sibuk o ae ahaha. Jadi thanku yang sudah mendoakan di tambah tuanya aku kemarennn. Awal e bad feeling karena hujan deres seharian, maksudnya yang seharian gitu lho, setelah gak hujan berminggu-minggu. Terus hari itu doang hujan dueres full seharian. Wow. Tapi kata ibu, ya gak papa, lagi ramadhan, hujan juga, berarti doa-doanya buat kamu mujarab semua. Everybody say whaaaaaat, aamiin! Jadi terimakasih sekali lagi, buat doa-doanya. Sudah tuaaa sudah harus bisa lebih baik lagi. As a gemini girl, harus melestarikan best trait nya gemini, yaitu fleksibel. Harus bisa dan tahu gimana caranya menempatkan diri, biar gak ansos haha. So i'll try. Kemaren itu ya, well i had many expectations perkara siapa yang bakal ingat atau tidak ingat dengan hari spesial saya. Dan ternyata......tidak diduga tidak dinyana, berbeda jauhhhhhh. Far far away. Yang kukira ingat ternyata tidak ingat, yang kukira gak bakal ingat ternyata ingat.

Sudah berjam-jam berbaring dengan ponsel di genggaman. Tak kunjung tertidur walau malam semakin kelam. Kukira setahun lalu waktu yang cukup menyenangkan. Untuk bertukar cerita dan saling bercanda. Kukira semua akan berjalan sesuai rencana, bersamamu tentunya. Kukira tidak akan ada lagi hati yang tersakiti dengan sumpah serapah dan amarah. Tapi semuanya salah, kukira. Namamu raib. Bahkan dengan alasan yang tidak kuingat. Hilang semua perlakuan manismu , bersama dengan kembalinya semua tabiat burukmu. Sudah kupikir berkali-kali, sembari mengamati percakapan yang terbengkalai, kukira hati kita belum usai, . . . . . . Yah, jadi akhirnya nulis ini. Padahal niatnya bukan kayak gini, nah kan makanya jadi di tengah-tengah berhenti gitu ahah. Oh iya, gak jadi ngirim karangannya karena salah baca ketentuan lomba ahaha, berarti emang lagi-lagi cuma jadi stress reliever aja. Yaudah deh, silahkan dibaca, maafin cuma separuh ehe ehe

Selamat pagiiiiiiii. Alhamdulillah udah ramadhan lagi aja yay. Ramadhan itu ya, selalu mengingatkan betapa enaknya jadi anak kecil. Bukan, bukan karena bisa puasa bedug, apa sewaktu-waktu kalo mau mokel dimaafkan karena masih kecil, bukan. Tapi enak aja gitu puasaan pas masih jadi anak kecil. Kerjaannya bobo kalo nggak nonton tivi terus tidur eh tau-tau buka. Terus buka, tarawih, terus di depan rumah udah ada temen kompleks yang siap ngajak main kembang api. Asik dah. Coba sekarang, boro-boro. Pada sibuk semua. Sekarang dispite of ramadhan nya, jadi anak kecil emang enak dalam segi manapun. Gak perlu mikirin banyak hal. Tinggal ngelakuin hal yang kita suka, dan nggak ngelakuin hal yang kita benci. Gak perlu mikirin ntar orang mikir apa ya, ntar kalo aku gini kasian si ini, kasian si itu. Gak perlu dengan terpaksa do something yang sebenernya kita nggak suka sama sekali. Ah life would be easier if we do like a child. Tapi nggak juga sih. Anak kecil mana tahu soal good and bad traits. Ya