Aisyah's Safe Place

Selamat malam:) jadiii 2 minggu lagi menuju semester 3. Kuliah lagi, ngga gabut lagi. Sooooo semingguan ini (atau 2 minggu?) i've been on my lowest week. Jadi kan seperti yang pernah aku bilang, aku mikiran banget orangnya. Jadi masalah sedikit aja ya dipikirnya lama berhari-hari. Gak tau ya kayak sediiiiiiiiiiih terus bawaannya. Karena sebenernya aku ngga pernah berekspektasi bahwa apa yg aku perbuat ini bakal bikin aku sesedih ini, aku mikirnya ya it will be okay, it will be alright. Eee ternyata. Tapi alhamdulillah masih banyak supportive friends yang siap mendengarkan setiap saat. Siap mendengarkan telpon yang isinya 70% nangis sampek nggak jelas ceritanya gimana. Yang siap ngajak jalan ke mall belanja dan liat makeup+sepatu+baju+makan mie kudusan mailof. Yang siap menemani ketawa ngakak sampek malem banget. Aaaaaaah i couldn't ask for a better friends. Seriusan. Dan untung sekali aku terbiasa buat nulis kalo ada apa-apa. That was one of my pleasure. Kalo ga kebiasa nulis g

Hallooooooow, so i'm back writing some tips for y'all. Setelah kemarin diselingi karangan karangan yang lumayaaaan baper, so here i'm trying to do something to forget my sadness. So, hari ini, saya mau memberikan tips yang pertama skin care dulu aja kali yaa. Jadiii, tipe mukaku adalah berminyak dan gampang banget jerawatan. Dari SMP sering banget yang namanya bruntusan di jidat. Mungkin karena jilbab jaman dulu kan pada maju-maju sampek nutupin jidat, naaah karena itu, terus keringetnya kan jadi terperangkap di situ jadinya kotor dan jadilah bruntusan. Tapi dulu SMP cuek sih sama beruntusn itu karena nggak merasa terganggu. Juga adanya di jidat terus, kalo di pipi itu kayak cuma jerawatan biasa terus ilangnya cepet juga cuma 4-5 harian. Pokoknya harus rajin cuci muka aja, pulang sekolah cuci muka, mau tidur cuci muka juga. Kalo salahku dulu sihh, pas berangkat ke sekolah nggak pake bedak/sunblock, jadilah gampang kena kotor-kotor jadi lebih sering jerawata. Kalo dulu SMP a

Aku cukup melihatmu sejenak. Berdua saja, walau diam. Merasakan adamu di sampingku. Menatap awan yang sama, merasa angin yang sama. Aku cukup mengetahui kabarmu dari media sosial. Dengan menebak-nebak maksud dari apa yang kamu utarakan. Jika kamu bertanya, apakah aku rindu padamu? Tidak. Aku melihatmu setiap kali aku duduk diam dan mendengar beberapa lagu favoritku. Aku  melihatmu setiap membaca novel lama yang sudah ku hafal jalan ceritanya. Jika kamu bertanya, apakah aku masih mengingatmu? Tidak. Kamu selalu ada saat kedua mulutku merapalkan doa seusai sholat. Kamu selalu ada setiap aku mencoba menulis. Jika kamu bertanya, apakah aku memintamu kembali? Tidak. Kamu pasti kembali entah kenapa dan apa yang ada di pikiranmu. Irasional, bukan?

I love you, of course. I love everything about you since i don't know when. I love your voice. I love your laugh. I love your scent. I love your good manner. I love you. I couldn't ask for a better man to love. Wether you love me too, or not. I do not want to bother you even more. I let you do what you want to do to me. I let you to forget me. I let you to hurt me. I let you to disappear. I let you to drop my tears. But dear, i let you to love me. I let you to wipe off my tears. I let you to hold my hand. I let you to comfort me. I let you to watch me. Even more, i give you the deepest side of my heart, for you to keep it.