Aku cukup melihatmu sejenak. Berdua saja, walau diam. Merasakan adamu di sampingku. Menatap awan yang sama, merasa angin yang sama. Aku cukup mengetahui kabarmu dari media sosial. Dengan menebak-nebak maksud dari apa yang kamu utarakan. Jika kamu bertanya, apakah aku rindu padamu? Tidak. Aku melihatmu setiap kali aku duduk diam dan mendengar beberapa lagu favoritku. Aku melihatmu setiap membaca novel lama yang sudah ku hafal jalan ceritanya. Jika kamu bertanya, apakah aku masih mengingatmu? Tidak. Kamu selalu ada saat kedua mulutku merapalkan doa seusai sholat. Kamu selalu ada setiap aku mencoba menulis. Jika kamu bertanya, apakah aku memintamu kembali? Tidak. Kamu pasti kembali entah kenapa dan apa yang ada di pikiranmu. Irasional, bukan?
A.M #2
Semakin malam, semakin lebar mata ini rasanya. Padahal badan sudah lelah dan rasanya mengantuk sekali. Kenapa, ya. Besok juga harus masuk kuliah. Plis, plis tiduuurrr. Aku meng-scrolling sosial mediaku sampai bosan. Tak ada lagi yang menarik, sampai tepat pukul 11 malam, ada chat masuk. DINO: "Kok gak tidur-tidur?" How did he know kalo aku belum tidur. Serem juga. Langsung kujawab ME: "KOK TAUU??" DINO: "Iyalah, itu bikin ig stories 5 menit yang lalu" Iyaya...aku lupa. Baru saja bikin ig stories merekam salah satu lagu pengantar tidurku. ME: "O iyaya....lha kamu kok gak tidur?" DINO: "Tugas. Temenin dong, jangan tidur dulu. Telpon, ya?" Tanyanya. Aku ragu meng iyakan karena sudah se malam ini dan takutnya aku ketiduran. Tapi sudah terlanjur ditelfon oleh Dino. Yasudah, kuangkat saja. . Satu jam penuh menemani Dino mengerjakan tugasnya. Belum selesai tugasnya, aku keburu ketiduran. Dia sendiri yang bilang "Tidur aja kalo ngant...
Komentar
Posting Komentar