Because I Never Write You A Poem #Series1-5

From thousand, I choose one
From many other, I choose one
To all happy things, I choose one
To all bad things, I choose one
To everything I can choose, the answer is you
#Because i never write you a poem #1
Untuk setiap bunyi sendok yang beradu, untuk setiap harum makanan yang berseru,
Tidak akan ditukar dengan apapun yang baru, asalkan ada-mu.
#Because i never write you a poem #2
Hujan sore ini tidak pernah terasa begitu indah. Apa indahnya? Percikan air dan lumpur dari tanah, tetes air hujan yang terasa sakit di kulit, belum petir menyambar-nyambar yang terkadang kilatnya mengejutkan sepasang kucing. Tapi sore ini indah. Dinginnya, suara deru motormu, berisik jas hujan kuning sepuluh ribuan yang kamu belikan untukku, juga obrolan sore itu di jalan menuju pulang. Aku sudah lupa obrolan apa, topik apa, dan apa responmu, tapi aku tidak pernah lupa rasa tenang yang ada padaku sepulang bertemu denganmu.
#Because i never write you a poem #3
Karena tanpamu satu minggu, aku bingung. Kemarin aku melihat berita seru di twitter, aku bingung mau cerita ke mana. Semalam aku bertemu dengan sosok yang menarik dan kukira kalau kamu tahu ceritanya kamu akan turut senang, tapi aku belum cerita. Kemarin siang aku pergi ke tempat yang seru, yang pasti akan kita tertawakan bersama-sama jika adamu, tapi kamu tidak ada. Hari ini, salah satu barang elektronikku rusak dan kamu seharusnya tau harus diapakan, tapi masih centang satu. Aku bingung.
#Because i never write you a poem #4
I don't mind to be there again. Sore hari, langit mulai gelap tapi hujan tak kunjuung reda. Pertama kali berjumpa, hanya berdua, tanpa perantara. Walau hujan kamu tetap bersikukuh hari itu harus bertemu. Memilih tempat berhenti secara acak, aku tahu tidak sesuai sukamu tapi karena pintaku. Semua bincang mengalir deras, banyak topik yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Hot green tea latte dan ice chocolate? Aku sedikit lupa. Tapi french fries tidak lupa, yang jatuh ke gelas green tea entah karena salah tingkah, atau terlalu riang. Kaos hitam, band favoritmu kan? Kamis sore, beberapa hari sebelum ulang tahunmu. I don't mind to remember that day all over again.
#Because i never write you a poem #5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)