dia dan aku

DIA: lama nggak dengar suaramu. menyanyikan lagu-lagu ceria mocca atau lagu berlirik puitis milik Maliq and d'essential. aku paling suka, benar deh. sekarang, hampir nggak pernah aku dengar itu semua. aku cuma bisa dengar samar-samar saat kamu lewat di depanku atau kamu mengunjungi kelasku hanya untuk sekedar bercengkrama bersama teman baikmu. itu pun, hanya sebentar dan biasanya kamu nggak berani untuk mengeluarkan suaramu di kelas orang lain. aku benar-benar rindu pada suaramu dan gerutuanmu saat kamu marah padaku.

AKU: aku tadi sempat melihatmu sekilas. entah, kau tahu atau tidak. jam pelajaran terakhir, setelah mengantar temanku ke kamar mandi, aku melewati kelasmu dan mengumandangkan terlalu lamanya vierra dengan keras. harap kamu dengar ya. sebenarnya tidak ada lagu yang cocok untuk kunyanyikan untukmu. karena, aku sendiri bingung dengan apa yang kurasakan. sudahlah, mungkin ini saja yang bisa kuceritakan. aku tidak yakin apakah kau bisa menyimpan ini, makanya kuhentikan sampai disini saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)