kenang

siang ini, kaki-kaki telanjangku berjalan menyusuri jalan setapak di taman. menemukan kursi di depan kolam ikan kecil, mengingatkanku pada kenangan masa itu. aku masih ingat dengan semuanya. tawa heboh kita, derap kaki kita, semuanya. jujur saja, aku rindu akan itu semua. ingatkah kau dengan serangkaian awan yang kita lihat waktu itu? kamu menghayal kita bisa kesana. aku hanya tertawa kecil sambil tetap menatap parade awan tersebut. tak lama, rintik rintik air berjatuhan membuat pantulan indah di kolam ikan. beberapa ikan koi yang ada disana, berenang merapat ke dinding kolam. kamu, dengan sigap menjatuhkan jaket parasut anti airmu di kepalaku, lalu memapahku menuju gazebo kecil untuk berteduh sementara langit murka. aku mengeluarkan beberapa cemilan yang sengaja kubawa dari rumah. kita menikmatinya bersama sambil mencoba menghitung tetesan air hujan, walau kita tahu itu tidak mungkin. kamu tahu aku kedinginan, sementara kamu sudah merasa hangat dengan sweater birumu. dengan senang hati, kamu menyuruhku memakai jaket parasutmu yang sudah basah. aku tertawa, tertawa lepas. tega sekali menyuruh aku memakai jaket yang sudah basah kuyup. dengan masih tertawa, aku mengeluarkan jaketku sendiri lalu memakainya. kamu tahu? aku masih ingat dengan kenangan kenangan itu. kamu masih ingat? sudah lupa? baiklah. terimakasih sudah pernah menemaniku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)