rumah pohon

tinggi dan asri. ditopang pohon kokok dengan akar yang menjular keluar tanah. rantingnya panjang dan saling bersilangan. daunnya lebat dan hijau, bila tiba musimnya, daun menguning lalu gugur bersamaan. dari ujung balkon rumah ini, terjulur tangga juntai sampai menyentuh tanah. pagarnya merah dihiasi rambatan bunga-bunga kecil. pintunya setinggi anak kecil dibingkai merah dan hanya di tutupi kain tebal. siapa saja yang ingin masuk ke dalamnya, tinggal menyibak kain itu. terdapat 8 jendela yang juga dibingkai merah. jendela itu kecil, terletak di ujung atas dinding rumah, dan hanya ditutupi gantungan burung-burung kecil yang disatukan di sebuah benang.
dari jauh rumah ini terihat dingin dan kaku. padahal di dalamnya sangat nyaman dan hangat. lantai kayu yang dilapisi karpet beludru tebal, diatasnya bantal-bantal dan novek serta komik tertata rapi. meja kecil di pojok ruangan itu, tempat biasanya cemilan dan minuman ditaruh. jam dinding tergantung tepat di dinding belakang meja diletakkan. masih banyak lagi yang bisa kujelaskan dari rumah pohon ini, tapi yang terpenting, di rumah ini tempat kita belajar, mengobrol, juga berteriak-teriak heboh dan di sini juga, tempat terakhir kita melepas rindu, walaupun kita sama-sama terdiam dalam bayangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)