sepertiku

semu kamu tahu. berada di sampingmu dan tertawa lepas. aku bahkan masih ingat topik pembicaraan kita yang paling terakhir. yang tentu saja berakhir seperti biasanya, kasar dan saling memaki. apa lagi yang bisa kutulis untukmu? terlalu banyak dan semuanya sama. daripada kamu bosan mendengarnya lebih baik tak usah ku sebutkan saja ya.
mungkin kamu sendiri tidak merasa ini istimewa. tapi bagi pecundang macam diriku ini berbeda. semua orang hanya menganggapku angin lalu. melihatku sekilas, lalu membiarkanku dan duniaku. tapi kamu, mau memandangku lebih daripada orang lain, bahkan mau menyangkut pautkan aku terhadap segala suatu apapun. apakah tidak istimewa menurutmu jika kau menjadi pecundang sepertiku?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)