"dandelion, aku menunggu.... lagi" ucapnya kala itu. aku heran, beberapa minggu yang lalu ia masih tertawa-tawa, memandangku dengan busur senyum terbaiknya. tapi sekarang, sudah airmata saja yang tampak. senyumnya juga sudah raib. siapa pun yang membuatnya seperti ini, aku tidak akan memberi maaf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)