Aku memperhatikan lekuk-lekuk batik sekolah yang kupakai. Indah namun detailnya membingungkan. Mungkin aku bisa mengibaratkan alur hidupku dengan batik ini. Alurku indah, tetapi butuh waktu lama untuk mengikutinya hingga mencapai indah yang benar-benar indah. Dulu aku sempat mengikuti alurku menerima semua kesulitan dan menjamahnya dengan susah payah. Dan yang kudapat adalah alur yang indah. Yang rasanya ingin kuhentikan saat itu saja alurku. Tetapi alur pun tetap harus selalu berjalan. Maka, sekarang, alur itu sedang menerima cobaan lagi, lebih susah karena Tuhan tahu aku sudah lebih dewasa untuk menghadapinya. Hanya aku tidak tahu sampai kapan aku dapat menguraikan alur ini sampai kembali ke alur yang indah?
A.M #2
Semakin malam, semakin lebar mata ini rasanya. Padahal badan sudah lelah dan rasanya mengantuk sekali. Kenapa, ya. Besok juga harus masuk kuliah. Plis, plis tiduuurrr. Aku meng-scrolling sosial mediaku sampai bosan. Tak ada lagi yang menarik, sampai tepat pukul 11 malam, ada chat masuk. DINO: "Kok gak tidur-tidur?" How did he know kalo aku belum tidur. Serem juga. Langsung kujawab ME: "KOK TAUU??" DINO: "Iyalah, itu bikin ig stories 5 menit yang lalu" Iyaya...aku lupa. Baru saja bikin ig stories merekam salah satu lagu pengantar tidurku. ME: "O iyaya....lha kamu kok gak tidur?" DINO: "Tugas. Temenin dong, jangan tidur dulu. Telpon, ya?" Tanyanya. Aku ragu meng iyakan karena sudah se malam ini dan takutnya aku ketiduran. Tapi sudah terlanjur ditelfon oleh Dino. Yasudah, kuangkat saja. . Satu jam penuh menemani Dino mengerjakan tugasnya. Belum selesai tugasnya, aku keburu ketiduran. Dia sendiri yang bilang "Tidur aja kalo ngant...
Komentar
Posting Komentar