Kemarin malam aku berjalan sendiri, ke tempat dimana banyak cerita serta senyum kita terjatuh di sana. Aku masih mengingat betul jalannya serta semua yang berada di sana. Membayangkan jika semuanya berjalan mundur. Aku masih bersamamu, menyenangkan rasanya. Dapat kembali melihat senyummu yang tentu saja untukku, dapat merasa sayangmu yang juga untukku. Aku menginginkannya kembali. Hanya saja kamu sudah memutuskan untuk bertemu orang baru yang sama sekali tidak aku kenal dan tidak aku tahu. Membagi sayang serta senyummu yang dulu untukku kepadanya. Dan aku? Hanya diam membayangkan semua yang terjadi tidak pernah terjadi. Berfikir bahwa tujuku adalah kamu, berharap aku terjatuh lagi padamu. Bisakah kamu membuat diamku menjadi bahagia kembali? :'(
A.M #2
Semakin malam, semakin lebar mata ini rasanya. Padahal badan sudah lelah dan rasanya mengantuk sekali. Kenapa, ya. Besok juga harus masuk kuliah. Plis, plis tiduuurrr. Aku meng-scrolling sosial mediaku sampai bosan. Tak ada lagi yang menarik, sampai tepat pukul 11 malam, ada chat masuk. DINO: "Kok gak tidur-tidur?" How did he know kalo aku belum tidur. Serem juga. Langsung kujawab ME: "KOK TAUU??" DINO: "Iyalah, itu bikin ig stories 5 menit yang lalu" Iyaya...aku lupa. Baru saja bikin ig stories merekam salah satu lagu pengantar tidurku. ME: "O iyaya....lha kamu kok gak tidur?" DINO: "Tugas. Temenin dong, jangan tidur dulu. Telpon, ya?" Tanyanya. Aku ragu meng iyakan karena sudah se malam ini dan takutnya aku ketiduran. Tapi sudah terlanjur ditelfon oleh Dino. Yasudah, kuangkat saja. . Satu jam penuh menemani Dino mengerjakan tugasnya. Belum selesai tugasnya, aku keburu ketiduran. Dia sendiri yang bilang "Tidur aja kalo ngant...
Komentar
Posting Komentar