Dalam gelapku kali ini, aku ingin bercerita. Pada bayang-bayang bulan yang semakin tajam dan ditemani alunan samar petik gitar. Aku pernah berada di sisinya, tertawa, bahagia. Aku pun pernah di sisinya menangis, teriris. Jujur saja, aku rindu padanya. Aku ingin meluangkan satu hari penuh bersamanya. Merasa peluk dan semuanya. Mendengar gelak dan isak. Entahlah, aku butuh inspirasiku kembali. Tanganku meradang tidak menulis begitu lamanya.
Diary of Mid-20 Girl (Part 5)
Selamat pagi! It's been, I don't know 4-5 months since my last post. Sudah melewati banyak hal, salah satunya..... my birthday! I am twenty five y.o now, ternyata begini ya rasanya hahaha kayak gak kerasa apa-apa sih, cuma yah doa-doa dari orang yang mengucapkan selamat ulang tahun kurang lebih berbeda dari tahun-tahun yang lalu. Sekarang lebih ke "dimudahkan dan diberi kekuatan menghadapi kehidupan di umur segini" and i'm pretty agree. Hidup ga akan lebih mudah ketika sudah menginjak umur segini, lebih banyak tanggung jawab dan rencana-rencana besar juga harus tetap menyeimbangkan inner peace. Salah satu perubahan besar yang aku sadar dengan jelas adalah, anytime seseorang say or do something yang menyakitkan untuk diri kita, there must be a reason why they do that. Dulu, aku selalu sebel setiap cerita tentang kayak gitu, Renzo selalu kasih alasan "mungkin dia gitu.... mungkin dia gini...." kayak kenapa sih harus ada excuse, ya kalo nyebelin nyebelin a
Komentar
Posting Komentar