Selamat malam.
.
Berbaringlah, menghadap ke langit-langit, berfikir ke atas. Aku selalu menyangka, ada saat di kala aku berada di titik terendahku. Keberadaanku tidak diakui, apa yang selama ini aku korbankan, tidak dihargai. Aku sudah menerka, pasti datang waktu saat semuanya pergi menjauh, dan perlahan menghilang.
.
Tiba-tiba aku rindu. Kepada seseorang yang selalu mencariku, menahanku untuk tidak segera pulang, mengorbankan berbagai macam kepentingan hanya demiku. Aku rindu, sungguh rindu. Kepada pundak yang selalu menarik kepalaku untuk mendekat, kepada tangan yang di sanalah jariku terikat. Aku menyimpan rindu. Kepada sepasang mmata yang melihatku tak henti kepada sepasang kaki yang selalu mengikuti. Aku ingin kembali pada saat itu. Saat semuanya belum serumit ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)