Hello! Well yeah, 2016 is only 3 days away. Remember last December was quite hard for me, wait, that December which i talk about December Eyes is 1 year ago or 2 years ago? Ah, nggak tau sudah. Yang pasti, sekarang nggak mau sedih-sedih lagi, ah. Capek, tahun terakhir di SMA nggak mungkin, kan, masih sedih-sedih aja. This just high school drama, and what waiting for me is the real drama. Yah, do'akan saja semuanya lancar. Masuk kuliahnya, kehidupan kuliahnya, hatinya nggak berantakan lagi, otaknya nggak berantakan juga. Sekarang, sih, yang penting bukan apa yang terjadi sama kita, tapi gimana cara kita menghadapi apapun yang terjadi sama kita. And that's our decision to keep it positive or negative. Terkesan menggurui, memang, tapi nggak papalah. I let u learn from my life. Okelah, cuma mau bilang gitu aja sih, karena sekarang nggak mau minta yg muluk-muluk di tahun baru, karena, ya kadang realita yang nggak sesuai ekspektasi itu sakit. So, i'm gonna stop right here, yahh besok atau lusa mau bahas soal beberapa hati yang pernah mendekat tapi nggak kesampaian untuk didapat. Byebyeee, better sleep now!
Diary of Mid-20 Girl (Part 5)
Selamat pagi! It's been, I don't know 4-5 months since my last post. Sudah melewati banyak hal, salah satunya..... my birthday! I am twenty five y.o now, ternyata begini ya rasanya hahaha kayak gak kerasa apa-apa sih, cuma yah doa-doa dari orang yang mengucapkan selamat ulang tahun kurang lebih berbeda dari tahun-tahun yang lalu. Sekarang lebih ke "dimudahkan dan diberi kekuatan menghadapi kehidupan di umur segini" and i'm pretty agree. Hidup ga akan lebih mudah ketika sudah menginjak umur segini, lebih banyak tanggung jawab dan rencana-rencana besar juga harus tetap menyeimbangkan inner peace. Salah satu perubahan besar yang aku sadar dengan jelas adalah, anytime seseorang say or do something yang menyakitkan untuk diri kita, there must be a reason why they do that. Dulu, aku selalu sebel setiap cerita tentang kayak gitu, Renzo selalu kasih alasan "mungkin dia gitu.... mungkin dia gini...." kayak kenapa sih harus ada excuse, ya kalo nyebelin nyebelin a
Komentar
Posting Komentar