Saya sedih.

Saya sedih. Saya sedih untuk kamu. Untuk setiap jemari yang seharusnya selalu terikat. Untuk langkah kaki yang akan selalu mendekat. Untuk setiap rengkuh yang rela melindungi. Untuk semua harap yang siap melindungi. Untuk setiap tawa yang selalu bersama. Untuk setiap tangis yang selalu mengiris. Saya sedih karena semua itu tidak kamu inginkan. Saya sedih karena semua itu kamu buang sia-sia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)