A.M #2

Semakin malam, semakin lebar mata ini rasanya. Padahal badan sudah lelah dan rasanya mengantuk sekali. Kenapa, ya. Besok juga harus masuk kuliah. Plis, plis tiduuurrr. Aku meng-scrolling sosial mediaku sampai bosan. Tak ada lagi yang menarik, sampai tepat pukul 11 malam, ada chat masuk. DINO: "Kok gak tidur-tidur?" How did he know kalo aku belum tidur. Serem juga. Langsung kujawab
ME: "KOK TAUU??"
DINO: "Iyalah, itu bikin ig stories 5 menit yang lalu" Iyaya...aku lupa. Baru saja bikin ig stories merekam salah satu lagu pengantar tidurku.
ME: "O iyaya....lha kamu kok gak tidur?"
DINO: "Tugas. Temenin dong, jangan tidur dulu. Telpon, ya?" Tanyanya. Aku ragu meng iyakan karena sudah se malam ini dan takutnya aku ketiduran. Tapi sudah terlanjur ditelfon oleh Dino. Yasudah, kuangkat saja.
.
Satu jam penuh menemani Dino mengerjakan tugasnya. Belum selesai tugasnya, aku keburu ketiduran. Dia sendiri yang bilang "Tidur aja kalo ngantuk jangan dipaksa, nanti tak matikan telponnya". Dan iya, ketiduran aku. He's still being Dino yang baik dan sangaaaaaaaaaat perhatian. Ketika aku bangun di pagi harinya sudah ada pesan dari Dino yang dikirim kemarin malam "Tugasnya belum selesaaai, udah ketiduran dasar-_-" kujawab segera, yang kemudian hanya di read oleh Dino. Hmm okelah mungkin sudah sibuk di kampus. Nanti kan bisa ketemu di kampus. Aku berangkat ke kampus dengan mood yang baik karena Dino semalam. Yaaaah siapa yang tidak senang, diperhatikan dan merasa dibutuhkan seperti itu. Apalagi dia pernah berada di hatiku. 3 tahun yang lalu.
.
.
Kampus sebesar ini dengan orang sebanyak ini, susah juga ketemu Dino. Ahaha apasih aku kok jadi mencari Dino terus. Sudah ah, nggak bener begini terus. He's on his own life now. I'm on my own life too.
Eh, tapi itu kayak mirip Dino, jalan ke arah sini sama 3 temannya. Tapi sepertinya dia nggak sadar ada aku di sini "Dino!" Sapaku setelah dia cukup dekat agar nggak usah teriak-teriak akunya "Yaa," dia berkata sambil berjalan menjauh. Sudah, begitu saja. Bahkan lambaian tangan tak ada. Dia hanya menoleh 1-2 detik untuk melihat siapa yang menyapanya kemudian berjalan lagi dengan cueknya. Seperti orang yang berbeda dari kemarin malam. Sifatnya berubah 180 derajat. Kenapa bisa begitu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)