Self Love and Self Care

Selamat malam:) berbicara tentang self love adalah salah satu hal penting yang sedang gencar-gencarnya aku coba lakukan. Karena ya, self love adalah step pertama kita untuk bersyukur pada Tuhan. Dan....why don't we love ourself? We r perfect in our own way, though. Tentang self love ini, tentunya aku juga pernah punya rasa insecure, gak pede, malu dan merasa diri sendiri jelek, terlebih lagi tentang fisik.
This all start when i was on junior high school. Aisyah waktu smp adalah aisyah yang sama sekali ngga peduli tentang kesehatan kulit muka. I never use bedak or even sun screen. Dan ditambah dulu di bagian jidat banyak sekali bruntusan dan jerawat-jerawat karena sering berkeringat, tapi ngga sering dibersihkan. Well, jangan dicontoh. Tapi yang aku tahu jamanku dulu jarang ada makeup atau skincare yang masuk di pergaulan anak smp, pol-polan cuma face wash, dan macemnya pun nggak sebanyak sekarang. Kalo sekarang mah udah buanyak dari skincare lokal, korea, barat semuanya ada dan menurutku sudah masuk bahkan di kantong pelajar. Jadi ya alhamdulillah mungkin anak sekarang lebih terawat mukanya sejak dini wahaha.

Oh iya lanjut sist, jadi dulu tuh jaman smp kan udah mulai suka-sukaan ya, nah back then i was interested by someone on my class. He was not hat handsome, but i think he's cool. Setelah naik kelas baru dekat dan sempat sms an. Asoy jaman sms an nih masihannn. Tapi nggak berlangsung lama ada kali cuma seminggu. Dan semuanya berakhir karena sms pending huhehe (whoever know this, please keep it for yourself kekeke). Terus beberapa minggu setelahnya seorang teman pernah cerita kalo ada yang tanya ke cowok ini kenapa gak jadi sama aisyah, and he said i was ugly kayak babu dulu katanya. Woooo coba aja dulu dia ketemu sama aisyah yang sekarang, pasti udah tak sentak ngarep raine ngeroso sengganteng opo kon wani ngomong ngono. Ok sorry. Tapi dulu aku cuma bisa nangis dan semakin makin insecure. I was laughing dan ngobrol guyon setiap hari di kelas, tapi ya begitu sampai rumah sedih lagi nangis-nangis lagi.

Ya bayangkan saja, aku sadar i'm not that pretty. Tapi bahkan dibilang jelek oleh orang yang kamu sukai. That was not good. Dulu tuambah mikir lek diri sendiri jelek and i didn't love myself back then. Jaman dulu tuh ya, nggak ada yang namanya artikel-artikel love yourself kayak sekarang, quotes-quotes membangun di instagram..mana ada. Teman-teman sepantaran juga nggak ada yang namanya punya kesadaran bahwa self love itu penting.

Jadi, aku bisa bilang i'm one of the girls who have a biiig insecure back then. Tapi... Itu... Dulu.

Bersyukur aku sering baca cerita-cerita dan artikel tentang self love di twitter sejak sma. Ya, di twitter. Ngga bermaksud menjelekkan atau mengagungkan suatu aplikasi, but for me twitter membawa banyak sekali energi dan ilmu-ilmu positif yang bisa aku serap. Sedangkan instagram? Well....you know lah. Lewat twitter aku tahu aku harus love myself (penerapan sesungguhnya, ngga cuma di mulut aja), dan self care. Menurutku self care adalah salah satu cara terbaik kita untuk bersyukur sama Tuhan atas apa yang sudah diberikan kepada kita. Bukan seperti apa kata orang yang bilang kita tidak puas tidak bersyukur, no. Merawat beda dengan mengubah.
Tapi intinya di sini adalah, sebelum mencintai orang lain, tolong cintailah dirimu sendiri. Karena apa? Karena dengan kamu mencintai dirimu sendiri, kamu akan tau bagaimana menghargai dirimu sendiri sehingga nggak akan pernah memperbolehkan orang lain untuk looks down on you, nggak akan mempersilahkan orang untuk menjelek-jelekkan diri kita dan akan membantu kita mampu berdiri sendiri. Ga perlu lah urusan sama orang yang pura-pura stand for us, nyatanya di belakang njelekin kita juga. Kita bisa lah berdiri sendiri, bisa membela diri sendiri. Karena menurutku itu hal pertama dan paling penting in. Self love dan self care. Aku pun masih berusaha lebih loving dan caring myself tapi aku tahu ini hal penting yang harus kita semua coba! Jadi, mari kita mencintai diri sendiri dan merawat diri sendiri❤ ciaooo

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)