Patah Hati yang Nggak Patah-Patah Amat

Selamat malam:) sedang di parkiran rest area tol dengan kepala yang super penuh kepikiran macam-macam. Beberapa bulan lalu seseorang yang masih stranger, bilang sama temenku he adore me so much. Then we got close after that. Dan...minggu lalu mungkin, i just know he went out with another girl. Hehe. Kenapa ya? Was i not good enough? Was i that bad? Semua pikiran itu langsung muter-muter di kepala sesaat setelah aku lihat fotonya di sosial media. Dan bertahan nggak lama, 1-2 hari mungkin. Sampai aku sadar, he was not good enough. He was. Not me. Berusaha berfikir se positif mungkin supaya self esteem dan insecurities ngga semakin merajalela. Di umur segini, aku nggak lagi patah hati terus marah-marah mendoakan yang jelek. Kayak hal-hal seperti itu malah pengaruh sama kepercayaan diri dan pikiran kita sendiri. And i don't want that. Aku sudah pernah hampir gila satu tahun karena patah hati dan thats teach me a lot. Aku waktu itu adalah aku yang moodnya bisa berubah dalam itungan jam atau bahkan menit. Habis seneng ketawa-tawa terus sedih, sering. Sebaliknya juga sering. Tiap malam nangis, nggak jelas tujuan hidupnya, merasa dunianya paling hancur. Ahahahaah good old days. Terimakasih untuk teman-teman yang sudah membuat saya nggak jadi gila beneran. Tapi dari sana aku belajar, patah hati nggak sepatah itu. Why we cry over someone who clearly dump us? Harusnya mereka lah yang merugi karena sudah memilih orang lain daripada memilih kita. Kalau memang dia nggak memilih kita, yasudah. Nggak ada gunanya untuk marah-marah, sedih, wishing them to comeback. If he's good enough he will know we are good enough for him, too. Mengkhawatirkan, memikirkan, menyangsikan tentang hal-hal yang di luar kuasa kita itu not good. Sudah ada yang mengatur. Do not worry.
.
\Mungkin beberapa kalimat di atas adalah kalimat yang akan saya tujukan untuk saya umur 16-17 tahun ahahahaha. Yaaaah intinya semua orang pasti mengalami lahh terjatuh jatuh ngga karuan cuma karena patah hati. But it will end soon seiring dengan berjalannya waktu. Jadi don't worry ya teman-teman semuaaaaa jatuh cinta dan lalu patah hati itu sangat amat wajar. Been there, done that. Dan memang mau ngotot gimana juga hasilnya akan tetap seperti itu, jadi jalan keluarnya ya berdamai dengan patah hati. Anggep aja untuk pengalaman, biar besok-besok nggak gitu lagi. Perkara gantinya....ada pasti. Sudah ada yang ngatur, ngga usah khawatir. Sit back and relax, semua sudah ada jalannya, banyak-banyak ikhlas dan bersyukur.
Jadi begitulah what's on my thought kira-kira minggu lalu, baru sempet post malam ini hehehehehehehe tapi intinya ya gitu deh apa yang aku pikirkan mengenai patah hati yang nggak patah patah amat. Hehe. Baiklah, segitu saja. I promise myself to write more di 2019 jadi semoga saja banyak postnya tahun ini. Bye!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)