Malam sudah gelap gulita saat aku sampai rumah hari ini. Semua sudah berada di tempat hangatnya masing-masing, kucingku pun. Energi sudah habis, terlalu banyak tertawa dan berteriak-teriak. Tapi tetap, telingaku yang banyak bekerja sejak siang tadi. Mendengarkan cerita ini, cerita itu, tentang dia, tentang dia yang lain, semuanya. Kamu tahu, akhir-akhir ini aku lebih memilih menjadi seorang pendengar. Itu hal yang baik, bukan? Kamu masih ingat bagaimana aku yang dulu rajin sekali bercerita bagaimana keseharianku, apa yang kurasakan pada saat itu? Dan sekarang aku sangat amat menikmati peran menjadi seorang pendengar, dan berusaha menjadi telinga terbaik bagi semua orang. Hal yang bagus kan? Tapi, apa kamu tahu alasan mengapa aku memilih untuk tidak banyak bercerita?
Karena tidak ada yang bisa kubicarakan selainmu. Irasional, bukan?
Diary of Mid-20 Girl (Part 5)
Selamat pagi! It's been, I don't know 4-5 months since my last post. Sudah melewati banyak hal, salah satunya..... my birthday! I am twenty five y.o now, ternyata begini ya rasanya hahaha kayak gak kerasa apa-apa sih, cuma yah doa-doa dari orang yang mengucapkan selamat ulang tahun kurang lebih berbeda dari tahun-tahun yang lalu. Sekarang lebih ke "dimudahkan dan diberi kekuatan menghadapi kehidupan di umur segini" and i'm pretty agree. Hidup ga akan lebih mudah ketika sudah menginjak umur segini, lebih banyak tanggung jawab dan rencana-rencana besar juga harus tetap menyeimbangkan inner peace. Salah satu perubahan besar yang aku sadar dengan jelas adalah, anytime seseorang say or do something yang menyakitkan untuk diri kita, there must be a reason why they do that. Dulu, aku selalu sebel setiap cerita tentang kayak gitu, Renzo selalu kasih alasan "mungkin dia gitu.... mungkin dia gini...." kayak kenapa sih harus ada excuse, ya kalo nyebelin nyebelin a
Komentar
Posting Komentar