Malam sudah gelap gulita saat aku sampai rumah hari ini. Semua sudah berada di tempat hangatnya masing-masing, kucingku pun. Energi sudah habis, terlalu banyak tertawa dan berteriak-teriak. Tapi tetap, telingaku yang banyak bekerja sejak siang tadi. Mendengarkan cerita ini, cerita itu, tentang dia, tentang dia yang lain, semuanya. Kamu tahu, akhir-akhir ini aku lebih memilih menjadi seorang pendengar. Itu hal yang baik, bukan? Kamu masih ingat bagaimana aku yang dulu rajin sekali bercerita bagaimana keseharianku, apa yang kurasakan pada saat itu? Dan sekarang aku sangat amat menikmati peran menjadi seorang pendengar, dan berusaha menjadi telinga terbaik bagi semua orang. Hal yang bagus kan? Tapi, apa kamu tahu alasan mengapa aku memilih untuk tidak banyak bercerita?
Karena tidak ada yang bisa kubicarakan selainmu. Irasional, bukan?
A.M #2
Semakin malam, semakin lebar mata ini rasanya. Padahal badan sudah lelah dan rasanya mengantuk sekali. Kenapa, ya. Besok juga harus masuk kuliah. Plis, plis tiduuurrr. Aku meng-scrolling sosial mediaku sampai bosan. Tak ada lagi yang menarik, sampai tepat pukul 11 malam, ada chat masuk. DINO: "Kok gak tidur-tidur?" How did he know kalo aku belum tidur. Serem juga. Langsung kujawab ME: "KOK TAUU??" DINO: "Iyalah, itu bikin ig stories 5 menit yang lalu" Iyaya...aku lupa. Baru saja bikin ig stories merekam salah satu lagu pengantar tidurku. ME: "O iyaya....lha kamu kok gak tidur?" DINO: "Tugas. Temenin dong, jangan tidur dulu. Telpon, ya?" Tanyanya. Aku ragu meng iyakan karena sudah se malam ini dan takutnya aku ketiduran. Tapi sudah terlanjur ditelfon oleh Dino. Yasudah, kuangkat saja. . Satu jam penuh menemani Dino mengerjakan tugasnya. Belum selesai tugasnya, aku keburu ketiduran. Dia sendiri yang bilang "Tidur aja kalo ngant...
Komentar
Posting Komentar