Menyangkut love yourself.

Selamat malam! Seperti yang kemarin kubilang, aku ingin sekali membahas "mental health" karena sejauh yang aku lihat many of us sedang struggling dengan hal ini. Tapi sebelumnya disclaimer dulu, aku nggak belajar dengan formal tentang hal ini, tapi aku sangat sangat amat suka membaca artikel atau apapun yang berhubungan dengan mental health untuk membantu diriku sendiri juga. Jadi biar ngga mubadzir ilmunya, aku tulis ulang aja untuk teman-temankuuuuu yang masih membaca blog ini hihi. Ok. Lucky us, jaman sekarang udah buuuuuuuwanyak yang membahas tentang mental health dibanding jamanku sekolah dulu. Mungkin dulu istilah-istilah insecure, anxiety, over thinking dan sebagainya itu nggak ada walaupun sudah dirasakan. And we didn't know what we really feel back then. Alhamdulillahnya sekarang gampang sekali, di hampir semua platform sosial media tinggal search mental health ada tuh, mulai dari apa saja jenisnya, how to deal with them, how to avoid them dan lain-lain.

Tapi tapi sebelumnya sebenarnya yang perlu ditekankan adalah self love is number one when it comes to mental health. Kamu nggak akan bisa menyerahkan kesehatan, kedamaian mentalmu sama orang lain. Cuma diri kamu sendiri yang bisa membuat kamu tenang. Well, lain halnya kalau getting worse then go to a therapist, please jangan malu, jangan takut untuk ke dokter yang memang berkompeten karena it's totally not wrong. Ataupun kalau memang setakut atau ngga mau diketahui orang terdekat, sekarang sudah ada aplikasi halodoc, di sana juga ada psikiater, and it's quite helpful. Kembali lagi ke self love. Terus gimana sihh sebenernya cara untuk self love tu gimanaaa? Okay, i recently read this. Kan kita semua tahu ya untuk relationship dengan orang lain ada yang namanya "love language" it is how you express your love to other people. Tapi yang baru aku tahu, self love pun seperti itu. We all have different self love language! Sama seperti love language pada umumnya ya 5 itu acts of service, physical touch, receiving gifts, quality time, word of affirmation. Lha lha memang bisa kayak begitu ke diri sendiri? Bisaaaa. Mari dibahas satu persatu dan coba pahami love language kita apaaa.

Dari yang paling simple receiving gifts. Dari judulnya aja udah bisa dipahami bahwa salah satu cara untuk loving ourself adalah dengan memberi hadiah, dari kita untuk kita sendiri. Sebenernya ini sangat mudah sih, siapa yang nggak girang kalau dapat hadiah? Walaupun nyatanya itu dari kita sendiri, tapi kan malah enak gitu, kita tahu apa yang benar-benar kita pingin dan bikin kita senang pada saat ini. Treating ourself with a good thing pasti otomatis bikin gembira dan menunjukkan kalo yes, we love ourself. Terus ada juga acts of services, ini lebih ke melakukan hal-hal yang meningkatkan mood. Ragamnya macam-macam banget sih, ada yang otomatis happy kalo sedang bebersih rumah, masak untuk orang-orang juga bisa, cuci piring (well, it's me. Tiap pusing mentok nggak tahu harus nulis apa, langsung cuci piring biar jalan lagi otaknya), atau hal-hal lain kayak acts of kindess, beramal, sedekah kalau bahasa religiusnya dan sebagainya. Terus ada physical touch, lho sebentar, memangnya bisa diri sendiri kalo physical touch? Bisa. Sesimple skincare routine, ada juga pasti yang calming their mind dengan mainan skincare, atau makeup mungkin, atau ngecat rambut atau bodycare intinya how we appreciate our body and calming our mind with that. Kemudian quality time. Ini sih. Me time. Sangat ampuh at least for me. Kayak gimana contohnya, yaudah jalan aja gitu ke mana sendirian, sebenarnya dulu aku ngga pernah kepikiran untuk kemana-mana sendirian tapi bisa dilihat di postingan bawah-bawah aku mencoba jalan-jalan sendiri dan baaaaam semenyenangkan itu. Atau nggak kemana-mana pun bisa, di rumah aja sibuk sendiri entah ngapain sekedar nonton youtube juga sah. Yang penting adalah untuk calming our mind. Dan yang terakhir adalah words of affirmation. Sejauh ini, ini yang paling pengaruh di aku. Ngapain itu? Positive self talk, mantras. Jadi kita mengulang-ulangi (ya ngga diulangi juga ngga papa sih, cukup dibaca aja) kalimat-kalimat positif sampai kalimat itu masuk ke jiwa dan raga asik. Atau bisa juga dengan journaling, ini aku ingin coba tapi masih belum sempat. 30 days mindful analysis punya mbak Rahne Putri bisa dicoba, sepertinya cukup simple dan berpengaruh untuk menenangkan jiwa. Nah, sebenarnya dari kelima itu penting ngga sih untuk tahu apa yang cocok di kita? Menurutku penting sih. Supaya nanti kalau tiba-tiba mental breakdown sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Oke kita ambil contoh pada diriku sendiri. Di awal tahun ini aku diserang insecurities bertubi-tubi. Rasanya sampai lost confident. Setelah dipikir-pikir karena apasih, ternyata karena semua orang sudah melaju jauh sedangkan aku baru memulai. Susah banget. Sudah menghilang dari sosial media, dari grup-grup di line ataupun wa juga. Tapi tetap insecurities itu selalu ada. Terus how to keep yourself sane? Yang aku lakukan kemarin pertama adalah paham bahwa its okay. To have insecurities is okay, is normal. Baru setelah itu mencari cara supaya nggak berlarut-larut, dan ternyata caranya adalah dengan zumba. I take zumba class twice or once a week dan sudah deh, pelan-pelan hilang insecuritiesnya. Jadi pede lagi. Jadi semangat lagi untuk ngejar apa yang jadi insecuritiesku itu. So it's totally normal to take a step back to run faster. Memahami bahwa kamu sedang diserang insecurities dan itu adalah hal yang normal. Everybody have it. Lain hal nya dengan bulan lalu, i was feeling unwanted, seperti tidak ada orang yang bersedia bersamaku, no one wants me, no wants care about me dan no one no one lainnya. Apa yang ini selesai dengan zumba class lagi? I've tried zumba di rumah karena gym tutup kan ya, ternyata.......nggak pengaruh beb. Tetap ada. Cuma badan aja yang segeran, tapi otak tetap mikir yang nggak-nggak. Jadi aku mencoba cara lainnya. Ternyata ketemu caranya adalah dengan words of affirmation. Aku scrolling pinterest baca semua quotes, dan memahami bahwa nggak, bukan no one wants me tapi i was being greedy. There are people who cares about me, but i ask them more and more. Untuk sampai ke pemahaman itu aku harus loving myself dengan cara words of affirmation itu tadi. Dan baaam sudah hilang pelan-pelan feeling unwanted nya.

Jaaaadiii pada intinya, mental health ini hal yang cukup pelik tapi penting untuk diketahui. Salah satu cara untuk berdamai dengan itu adalah memahami bahwa yes, we must love ourself in everything way. Ourself is the priorities. Dan memahami apa yang perlu kita lakukan untuk keeping ourself sane itu penting sekali. Lebih penting lagi untuk mencari bantuan jika dirasa tidak bisa menyimpan semuanya sendiri. Please aware ya sama mental health ini teman-teman. My ears will always open untuk semua yang membutuhkan bantuan! Hope you're all doing fine in this unstable state, let's help each other to keep us sane! Miss y'all!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)