Diary of Mid-20 Girl (Part 3)

Selamat pagi!
A new year already. For me 2022 fly soooooo fast, kayaknya baru kemarin aku harus membalut jempolku dengan perban dan gak bisa pake sepatu sebulan full, tapi ternyata itu bulan Februari tahun lalu, yaampun. Oh iya, dan aku menutup 2022 dengan lagi-lagi dermatitis yang kambuh😃 jadi karena nggak cocok sama satu merk detergen cuci baju, berakhir gatal-gatal dan berbekas di sekujur badan yang bersentuhan langsung sama baju. Tapi ini udah mendingan banget sih, kemarin pas bulan apa ya November akhir sampe Desember itu bener-bener memerah, meradang sampe harus konsultasi ke halodoc. Susah memang yha menghindari trigger dari dermatitis ini, karena harus mengurangi makan ayam, telor dan dianjurkan makan tahu tempe sayur, ya aku suka sih cuma kalo beli makan di luar kan biasanya ayam ayaman aja yah. Dan kadang ada trigger di luar dugaan kayak detergen gitu-gitu. Cukup sad. 
Teruuuus apalagi ya di akhir tahun kemarin lumayan sih naik turun moodnya karena usulan tesis sempat ditolak, walaupun sekarang sudah disetujui dan dalam proses penyusunan proposal, cuma pukulannya ada banget kemarin pas ditolak hahaha. Langsung sedih nangis-nangis semalem penuh, tapi udah besoknya ya cari ide lain hahaha ain't nobody got time for crying too long. Udah sih tapi selain itu nggak ada hal-hal penting lainnya. Oh, akhirnya aku beli Filosofi Teras setelah direkomendasi sama banyak orang dan memang bagussss. Dia itu tipe buku yang ketika kamu "deg" kena masalah, larilah ke buku itu untuk tahu apa yang baiknya dilakukan, jangan langsung bertindak. Benar-benar buku yang kalo kamu baca dan terapkan it will improve your life, tapi baca aja nggak cukup harus benar-benar coba terapkan. Karena ada beberapa teman yang merekomendasikan buku itu malah di kehidupan sehari-harinya kalo cerita ke aku malah kebalikan dari apa yang dibilang di buku itu. Inti dari bukunya sih yang pertama harus melihat segala kejadian itu adalah kejadian netral, jadi bukan baik atau buruk karena yang memberi label adalah persepsi kita sendiri. Nah, sebelum kita memberi persepsi baiknya melalui proses STAR (Stop-Think-Asses-Respond) jadi untuk merespon, entah itu berhubungan dengan orang lain ataupun memberi persepsi tentang kejadian baiknya kita berhenti untuk berfikir dulu. Dan aku sangat amat setuju dengan itu. Selain itu banyak sih hal-hal menyangkut stoisisme di buku ini yang membantu bagaimana hidup di jaman sekarang di jaman yang kehidupan orang lain bisa diakses dengan sangat mudah. Bagaimana supaya tidak lebay juga dalam menghadapi hidup. Menarik lah, lain kali aku akan cerita beberapa buku self-help ku siapa tau bisa membantu kalian jugaaaa. Target di 2023 ini adalah banyak membaca buku self-help lainnya, dan bisa lebih bijak dengan masalah-masalah hidup, dan tentunya to be happy and living my life to the fullest so nothing will leave in vain. Byeee!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary of Mid-20 Girl (Part 5)

Diary of a Mid-20 Girl (Part 4)

Perkara cafe-cafean (Jilid 5)